SULPIADI ARAFAH

                  ( kakaku yang ketiga )

Sinar penerang dalam hidupku
Untaian kasih tulus untukku
Lentera penerang dalam gelapnya hidup
Pemeberi sandaran saat kuterjatuh
Ihklas selalu nampak dimatanya
Aku bangga menjadi adiknya
Doa tulus dalam setiap sujudku untuknya
Impiannya melihat aku sukses...

Adakalanya aku terpuruk
Raganyalah pemberi semangat hidup
Asa sukses belum juga namapak
Fikiranku sering semraut
Aku beruntung punya sandaran dihatinya
Hidup disisi dia sepertinya angin surga...

IRWANTO ARAFAH

                 ( kakaku yang kedua )

Inilah kisah hidupnya
Raganya masih termat mudah
Wataknya susah ditebak
Aku terkadang sedih melihatnya
Namun sikapnya kadang menyakitkan hati
Tapi dia tetap kakaku yang kusayang
Oooh Tuhan hanya doa tulus yang dapat kuberiakan...

Agar mata hatinya dapat tersadar
Rindu akan bersamanya
Aku jauh diperantauan sekarang
Faktor kesalahan telah menegur hidupnya
Agar bisa menjadi sosok yang lebih baik
Harapanku semoga dia tabah menjalani takdirnya.

AMBE SITTI AMINAH

                      ( neneku sayang )

Anugerah bagi kehidupanku
Memiliki nenek seperti beliau
Berkah berharga bagi diriku
Engkau pahlawan sejatih untukku

Sekarang sosoknya sudah rentah
Intuisinya tetap berkobar
Tua tapi tak mau berdiam diri
Ttak mau berpangkuh tangan disisah hidupnya
Ikrarnya tak mau menjadi beban anak dan cucunya

Andai tanpa jasa beliau
Mungkin aku tak setegar sekarang
Ilmu kerja keras tanpah lelah
Nampaknya menaglir deras didarahku
Aku bangga kepada nenekku
Hidupnya penuh ujian dan pengabdian tulus...

DARMAWATI ARAFAH

                      ( kakaku yang pertama )

Dirinya berkorban untuk adiknya
Aku rangkaikan sebuah puisi untuknya
Raraganya penuh ujian hidup
Malaikat bagi keluarga
Apapun dia ihklas menjalaninya
Waktunya dikorbankan untuk kami adiknya
Aku bangga punya kakak sepertinya
Tanapa mengharapkan pamrih
Impiannya melihat adik adiknya uskses...

Asanya tercurah untuk kami
Raganya penuh kesederhanaan
Adiknya tetap prioritas utama
Fisiknya memang tak sempurna
Akan tetapi hatinya bak berlian
Harapanku semoga dapat membalas kebaikannya.

MUHAMMAD ARAFAH

(BAPAKU SAYANG)

Merupakan tuntunanku dalam hidup

Usahanya luar biasa

Hidupnya penuh pengorbanan

Akan anak dan istrinya

Menafkahi kami setulus hatinya

Mmenyayangi tanpa batas

Ayah tak pernah mengeluh

Dia relah tak makan asal anak istrinya bisa makan...

Ayah yang tak pernah marah

Relah kerja apa saja demi kami

Asalkan dapat menafkahi ibu

Fisiknya sekarang tak sekuat dulu

Aku belum bisa membalas jasa jasanya

Hanya doa tulus semoga ayah panjang umur....

NUHERAH DAENG TASAYANG

( IBUKU SAYANG )

Nyanyianya masih terdengan jelas

Untuk aku anaknya

Hidupnya penuh ujian

Empat nyawa anak yang ditanggungnya

Relah dan ikhlas dalam menjaganya

Amat besar pengorbanannya

Hidupnya terucah demi membesarkan aku...

Darahnya mengalir ditubuhku

Aajarannya melekat dihati

Entah kapan....

Ngebalas semua pengabdiannya

Gak ada ibu setulus beliau

 Tanpa pamrih dalam membesarkan aku

Asanya hanya ingin melihat aku sukses

Sekarang beliau sudah tua

Aku belum bisa mewujudkan mimpinya

Yang ibu inginkan

Akan kesempatan mencium ka'bah

Namun aku berjanji

Gak akan putus asa demi mimpi ibu untuk mencium ka'bah